Jumat, 07 Agustus 2020

Borderline Personality Disorder (BPD)

 Borderline Personality Disorder

Berawal dari anakku yang mulai sering bertanya apa yang terjadi dengan tangan ibunya yang penuh dengan bekas luka sayatan.

Sulit memang menjelaskan kepada anak yang baru menginjak umur 7 tahun tentang apa sebenarnya yang terjadi, ah sudahlah aku bilang saja semua bekas luka pisau saat aku memasak, tapi itu tidak membuatnya berhenti, pertanyaan itupun berlanjut dengan menanyakan kenapa bisa terluka sampai disana dan kenapa lukanya bisa banyak sekali.dan lagi lagi aku cari alasan agar ia bisa mengerti, saat itu aku hanya bisa bilang saat memasak waktu itu mati lampu 😒.

Akupun mulai mencari tahu apa sebenarnya yang 

terjadi padaku,aku mulai mecari tahu via google, karena sepertinya jika harus pergi ke dokter bukankah membutuhkan biaya yang cukup lumayan untuk ukuran ibu rumah tangga.

seketika mataku berkaca membaca sebuah artikel, ya Borderline Personality Disorder (BPD), mental illness..gejala yang semua mirip aku alami.

Mentalku sakit...mentalku ternyata sakit selama ini.

Apa itu Borderline Personality Disorder?

Mungkin orang lebih sering mendengar istilah Bipolar daripada BPD, secara banyak artis yang memberi pernyataan pada publik bahwa dirinya mengidap Bipolar.

Tidak berbeda jauh dengan Bipolar, hanya saja BPD kalah tenar dengan Bipolar,Sama-sama mental illness.BPD lebih cenderung menyakiti diri sendiri, kesulitan mengendalikan amarah, lebih senang menyendiri karena takut disakiti, parahnya lagi adanya keinginan bunuh diri.

Aku merasakan hal seperti ini sejak tahun 2000 an,ya..saat umurku beranjak dewasa, menyakiti diri sendiri, membenturkan kepala,menyayat nyayat tangan, dan entah berapa kali juga aku melakukan percobaan bunuh diri.

Menurut artikel yang aku baca juga, penyebab pasti BPD masih belum bisa ditentukan,beberapa penelitian menyatakan karena adanya trauma masa kecil seperti kekerasan dalam keluarga atau pernah menyaksikan kekerasan.Seketika air mataku pun mengalir, mengingat apa yang dulu aku alami saat aku kecil.

Menyelami kembali ke masa itu, tak juga kutemukan bagian yang membuat aku bisa tersenyum.hanya menarik nafas, berusaha menahan agar tak jatuh air mata, tapi aku kalah...

Sambil menutup mata, berharap kenangan-kenangan pahit itu bisa terkubur.AlFatihah untuk ibuku tersayang.

Lalu apakah BPD berdampak hingga aku berumah tangga?

Lanjut di blog selanjutnya....


 

To be continue..